Ya... tak akan lari mereka dikejar, tunggulah...tunggulah saat edelwies memutih bersih, sungai-sungai hutan mengalir gemricik, dan hutan cemara bersanding montane tampak rimbun menghijau. Saat itu akan ada ladang sabana ilalang segar menghias lembah. Sunyi dan damai. Engkau tahu apa yang nantinya engkau rasa. Tak akan malu engkau berkata “aku tak mau pulang cepat, biarkanlah aku berlama-lama”, dan tak akan lelah kau bermain dengan pasir di kaldera puncak sambil menulis nama, dan mungin tak akan segan engkau berkata “aku tidak mau lupa, aku tidak mau mata ini saja yang menjadi saksi”... Tapi tunggulah,,karena itu tidak sekarang.
……………
Sms-sms yang terus “mengganggu” meminta toong ke saya berdatangan akhir-akhir ini, salah satunya pendakian ke Sumbing, mau tak mau membuat tulisan ini hadir juga. Yeah..sudah saya bilang saya tidak mau mengantar! Bukan karena padatnya jadwal, bukan karena tidak sempat, bukannya saya tidak bisa, tapi saya tidak mau. Karena ini bulan september dan masih menuju oktober, yakinlah kalian tidak akan melihat hal-hal yang menurut saya indah untuk dinikmati, disyukuri, dan diabadikan, walaupun itu memang selera masing-masing. Tapi kesunyian dan kedamaian dari nada-nada alam dan lukisan Tuhan memang menurut saya akan sulit ditemukan di bulan-bulan ini. Bulan september-okteber hitungan musim masih masuk musim kemarau untuk tahun ini. Ok..simak saja dulu biar setidaknya tahu dan tidak terlalu ingin untuk sekarang. Ehm....tidak terlalu ingin? Jangan-jangan malah semakin mengganggu saya?? Hehehe. Ok lah dengan senang hati akan saya jawab “Saya tetap tidak mau!!”
..............
Alam Sunyi Sumbing, Cepit Hanyalah Sebuah Awalan..
Tampak Gunung sindoro dari jalur cepit |
Dari yang saya tahu, sumbing ternyata memiliki ratusan
jalur lho!!. Iyakah?? Iya kalau jalur motor. Bisa dari semarang, lewat ungaran,
lewat purwodadi lalu muter, lewat jogja lalu balik lagi he.he. Maaf, maksudnya
mendaki ya?, bila mendaki maka akan ada dua jalur, Cepit dan Garung. Maaf saya
cuma mau cerita bagian cepitnya, tidak yang jalur Garung (ya jelas,,saya baru
sekali ke Sumbing)
Dari Temanggung kami bergerak menuju Jalur Cepit,
kurang lebih 15 Km. Cepit berada di wilayah pedesaan Pager Gunung, kec. Bulu. Sekali
lagi mungkin karena pendakian ke Sumbing melalui Cepit tidak seramai
macam Pendakian Lawu, Pendakian Merapi, ataupun bahkan ungaran sehingga kami
tidak akan menemukan Basecamp disana. Basecamp hanya ada di jalur Garungnya.
Maka, pintar-pintarlah meloby warga Cepit untuk penitipan motor dan pnginapan,
pasti disediakan, orang gunung baik-baik, sama kaya orang-orang laut.
Ada sedikit yang membedakan antara jalur Garung dan
Jalur Cepit.. Keungguan jaur Garung adaah lebih populer dan lebih mudah
(katanya). Sedangkan Cepit juga tidak kalah, walaupun memiliki jalur sulit nan
terus menanjak namun memiliki sabana yang dipastikan lebih indah dari garung
(katanya juga)
Memang benar adanya....Ternyata jalur Cepit sangatlah
menanjak. Lebih menanjak dari pendakian-pendakian sebelumnya yang pernah saya
lalui. Dari pos Cepit kami melalui perkebunan warga menanjak hingga 3 Km. 1-2
jam jalan untuk melewatinya, tapi kami hanya membutuhkan waktu 10 menit saja
untuk melewatinya! Luar biasa...! Ya..terimakasih untuk bapak tempat menginap
kami yang memberikan tumpangan motor hingga kami cepat melewatinya hehe. Dari
pos cepit sampai melewati kebun warga kita masih bisa menggunakan motor.
Di awal-awal Jalur sudah sempit dan terus menanjak |
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar) Q.S. Ar-Rum:41
Semoga saja tidak...
10 menit berselang kami akan menemukan jalan pertigaan dan sebuah bangunan. Ambilah jalur kekiri pada pertigaan itu hingga melihat pos pengamatan. Dari sini isilah botol air kalian dengan air sungai yang cukup segar mengalir di kanan jalur pendakian. Tidak tahu apakah masih ada sungainya atau tidak bila musim kemarau..perjalanan membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk sampai ke pos 1.
Hutan campuran |
Dari pos 1 tempat bermalam kami beranjak ke pos 2. Dari sini
perjalanan mulai terlihat sulit karena ilalang-ilalang mulai menjadi halangan.
Ilalang yang tumbuh di sepanjang jalan pendakian bisa mencapai 1-1,5 meter.
Jadi saya sarankan gunakanlah pakaian lengan panjang agar tidak tersayat.
Perjalanan normal membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 jam hingga sampai di pos
2, sebuah lahan kosong seluas 70 m2. Kalau anda pendaki pemula saya
sarankan tidak mendirikan tenda disini karena angin gunung di malam hari akan terus-menerus
menerjang anda.
Dari sini pos bisa dimanfaatkan untuk bermalam. Perjalanan
dari pos pengamatan sampai ke pos 1 akan melewati hutan cemara dan hutan
montane yang sangat rindang.
Pos 1 |
Pos 2 |
Sedikit pengetahuan lagi, ada baiknya ketika kita akan mendaki perlu untuk melatih. Tidak perlu yang berat-berat. Coba ketika libur anda targetkan jalan kaki sejauh 5 Km..dalam jangka itu berapa kali anda berhenti, berapa kali anda minum, dan berapa kali anda makan. Jujur saja saya sudah biasa jalan kaki bulusan-ngesrep (bagi warga semarang pasti tahu) jarak sekitar 3 Km bila pulang kampong biar mengetahui dan membiasakan jalan. Dan itu sangat efektif..mungkin memang benar, terlatih karena berlatih.
..................
Alam Sunyi Sumbing, Rumput Menghijau itu Hanyalah Sebuah Awalan..
Sudah siap melanjutkan??? Ini dia!!
Mencapai padang rumput |
Dari pos 2 sampai pos 3 kami melalui sebuah tanjakan-tanjakan yang cukup curam dan indah. Seorang team kami yang kebetulan menjadi leader bahkan sampai bilang padang rumput jalur cepit adalah salah satu padang rumput terindah diantara pegunungan-pegunungan di Jawa.
Hijaunya menentramkan hati kami |
Ok..menikmati pemandangan dulu ya..kebetulan saya lelah.
Jalan sudah cukup terjal |
Luuasan Sabana lereng |
elevasi hampir 75 derajat |
Foto dari bawah |
mendekati pos 3 ada sungai kecil ketika musim hujan, isi air dulu sambil narsis |
lelah |
parit kecil |
tanjakan |
Yup..mata sudah termanjakan, kamera sudah cukup menjadi saksi bahwa jejakan kami suatu saat akan menjadi cerita, air riak-riak kecil berbentuk parit yang kami temukan di antara sabana rumput ilalang dan terteguk dari botol usang kemasan air sudah membasahi tenggorokan, kami lanjutkan perjalanan satu jam dari lereng terjal menuju puncak. Batu-batuan yang berasal dari proses gerakan lempeng bumi menyeruak besar ke permukaan menghias punggung gunung membuat perjalanan kami terpaksa harus sedikit memutar dan berkelok mencari medan yang lebih mudah untuk dilewati. Titik puncak akan bisa diketahui ketika sampai batu kotak, sebuah batu besar, hal ini menandakan hampir sampai puncak
Batu kotak (ada tulisannya kok hehe) |
.......................
Alam Sunyi Sumbing, Bahkan Puncak Inipun Hanyalah Sebuah Awalah.....
Sebuah karya ada karena ada yang mencipta, itu adalah sebuah logika yang sederhana. Begitu juga dengan sunyi keindahan panorama Sumbing. Sebuah karya yang tentu sengaja Diciptakan OlehNya. Oleh Tuhan, Allah SWT,,,Tentu! Siapa lagi kalau bukan Dia?? Kamu? Hehe. Dialah satu-satunya.
Karya yang sengaja ditunjukkan olehNya agar hambaNya tahu betapa Maha Besarnya Dia, betapa Maha indahnya Dia, betapa Maha penciptanya Dia.
Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuknya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui." (an-Naml: 61)
Kami diijinkanNya untuk menapak keindahan takdir di atas kesunyian Sumbing. Saat itu mungkin keindahan tidak akan begitu terlihat bila kealamian ini tidak dibarengi kesunyian. Damai.....
Sajian puncak akhirnya terlihat di antara serpihan batu yang masih tampak megah. Puncak buntu namanya. Di bagian puncaknya terdapat kawah sumbing yang masih aktif dan terus mengeluarkan asap dan lautan pasir sisa kawah yang telah membeku. Hati-hati bila beristirahat disini, karena terlalu lama di kawah ini pengaruh dari belerang akan membuat kepala kita menjadi sangat pusing.
Puncak |
Bentangan kawah yang
sudah membeku bisa sampai seluas 2 kali lapangan bola. Sebenarnya itu bukanlah
tanah tertinggi di sumbing, karena kawah-kawah itu adalah lembahnya puncak.
Sangat sulit mencapai puncak bila tidak memakai peralatan pendakian tebing.
Disinilah kami berhenti untuk sekedar istirahat dan bersyukur akan pesona
keindahannya.
taman edelwies di tebing puncak |
Dan sebenarnya pendakian dari awal hingga puncak ini sebenarnya hanyalah sebuah awalan…ya arena pendakian terhebat bukanlah, di sumbing, di semeru ataupun dimana gunungnya, karena pendakian terhebat adalah kehidupan ini sendiri, diri kita sendiri, bagaiman kita bisa menaklukkan diri, sejauh mana kita mampu terus berusaha tanpa sedikitpun putus asa untuk mendapati apa yang kita mimpikaan..
Sunyi alam sumbing….mengajarkan fikiran ini untuk terus bersyukur, belajar & pantang berputus asa.
ladang ilalang |
lereng puncak |
2 wanita tangguh |
istirahat 1 jam, habis itu beli panadol (pada pusing akibat beerang hehe) |
tempat paling nyaman (dan lama) untuk istirahat |
meewati padang rumput |
kawah puncak yang terisi air hujan |
mengering yang tetap eksotik |
Batu di tengah kawah |
team |
kawah aktif |
sherpa & FPIK |
bersama edelwies (saya) |
Perjalanan pulang "kami akan kembali" |
perjalanan pulang "di antara kawah" |
Top Picture
Eit eit eit ngopo mas C-man??
Semarang-Ungaran-Salatiga-Temanggung-Bulu-Pager
gunung-Cepit.
Thanks
to Mas Aan, Mas Kharis, Mas Afirman, Mas Tarhadi, Mbak Dina, Mbak Andjasti
jangan lupa ada kisah dibelakang layarnya hehe
http://oseanografi-yuwonoceanografer.blogspot.com/2014/12/adventure-pendakian-sumbing-dibuang.html
jangan lupa ada kisah dibelakang layarnya hehe
http://oseanografi-yuwonoceanografer.blogspot.com/2014/12/adventure-pendakian-sumbing-dibuang.html
mas, kalau naik lewat jalur cepit terus mau turun lewat jalur garung bisa gak??
BalasHapustolong infonya....thx
bisa saja mas..
BalasHapusnanti ada pertemuan antara jalur cepit dan jalur garung.
selamat mendaki :)
Pertemuannya di sekitar mana ya mas ?
BalasHapusmau puncak mas.... Sekitaran batu kotak
BalasHapus