Sabtu, 07 Januari 2012

Batam Part II, Lake and Team


Dalam sejarah melayu, terdapat seorang nama yang hampir seluruh bangsa melayu mengenalnya. Beliau adalah pahlawan dan pejuang luar biasa yang berasal dari Johor, Kep.Riau. Hang Nadim namanya. Kepahlawanannya mulai dikenal setelah berhasil mengalahkan Portugis dalam beberapa pertempuran di Malaka tAhun 1500-an masehi di bawah kepemimpinannya .

Sekarang ini hang Nadim ada di depanku. Tentu bukan tampak seperti manusia he,e,e. Hang Nadim yang ada di depanku adalah sebuah nama  bandhara Internasional yang ada di Batam. Aku akhirnya sampai di Bandara yang dibangga-banggakan oleh masyarakat kota Batam. Salah satu yang menjadi kebanggaan ternyata bandara Hang Nadim mempunyai landasan pacu terpanjang se Asia Tenggara. Panjang landaan itu sendiri mencapai lebih dari empat Km.



Singkat cerita ternyata sebuah taksi sudah menjemput kami di depan Bandara. Oh iya.. sebenarnya aku tidak sendiri. Karena kami adalah sebuah team. Team pendataan perairan Danau yang ada di Batam. Ada empat orang dalam team kami. Tiga orang termasuk aku berasal dari semarang (jawa) dan satu orang asli penduduk Pulau dengan luas 674 Km2  dan masuk dalam Provinsi Kepulauan Riau itu. Satu orang sebagai leader kami. Mas Pipit, begitu kami memanggilnya. Angga Andika dan aku sendiri sebagai enginer yang ada di lapangan nanti, dan Taekong Mas Rinto sebagai transporter perairan selama kami ada di perairan untuk pendataan. Taekong, begitu istilah orang melayu untuk menyebut orang yang memimpin sebuah pelayaran ataupun menjalankan perahu untuk mengantarkan penumpang. Walaupun kami team Oseanografi yang harusnya lebih ke arah samudra (ocean = samudra) tapi tidak ada salahnya kan kalau perairan danau juga kita jelajahi? he,e,e,e

Kami sampai di penginapan dengan fasilitas yang telah disediakan. Sebuah wisma dengan dua kamar yang cukup besar, dua kamar mandi dan tiga motor agar kita bisa mobile selama di Batam. Kami tinggal di Pusat kota yang bernama Nagoya. Aneh ya namanya untuk ukuran nama kota yang ada di Indonesia kota yang dengan nama yang sama  dengan kota yang ada di Jepang. bahkan ada juga nama yang bernama kota jodoh ckckck, hampir tertawa aku mendengarnya.. Untuk hari pertama agenda kami adalah menyusuri kota Batam dan pengamatan awal untuk danau yang akan di jadikan target pendataan. Yes...! agenda yang sangat kudukung. Karena aku memang suka jalan-jalan he,e, walaupun sebenarmya tujuan kami adalah untuk mencari keperluan untuk pendataan dan keperluan “dapur & rumah tangga” selama ada di Batam.

Ternyata sesuai dengan dugaan kami. Harga barang-barang di Batam memang bisa dibilang lebih mahal dari Jawa. Kami biasa saja ketika membeli bensin eceran seharga Rp 10.000; satu liternya. Kami juga tidak kaget ketika harga satu porsi soto yang kami siapkan untuk berbuka sharga Rp 20.000; dan kami juga tidak kaget ketika tau harga makanan kecil untuk takjil berbuka mencapai Rp 5.000. Tetapi kami kaget begitu tiba di Mall-mall yang ada di Batam. Harga-harga makanan ringan yang ada di mall mall sangat murah. Makanan ringan semacam chiki yang rata-rata seharga 5.000; ke atas bila ada di Jawa dengan ukuran yang sama ternyata hanya di jual 3.000an;-4.000an. Setelah kuamati ternyata tertulis “IMPORT FROM MALAYSIA”

Perjalanan kami lanjutkan menuju ke Danau yang akan kami ambil data-datanya. Selama perjalanan sopir taksi yang mengantar kami bercerita bahwa sumber air minum terbesar Kota Batam berasal dari Danau-Danau yang ada di Batam. Dan semua Danau yang ada di Batam adalah danau tadah hujan,air hujan yang jatuh di Tanah Batam akan terserap oleh hutan dan terkumpul di danau, sehingga peran dari hutan sebagai penangkap sangatlah penting. Bisa di bayangkan andai hutan-hutan yang ada di Batam  ditebangi, tentu sudah tidak ada lagi  media penangkap air yang ada di Batam dan bisa dipastikan pasokan air di Batam akan habis sulit dicari.

 Satu hari pun terlewati, aku cukup puas. Apalagi setelah tau sendiri danau yang akan didata. Luas dan lebar. Tentu dengan melakukan pendataan danau tidak Cuma pengalaman yang kami dapat. Tapi juga ilmu dengan melihat fenomena ciptaan_Nya. Dan mencari Ilmu itulah yang sangat penting. Bukankah pertama kali turunnya Ayat Alquran, Allah memerintahkan kita untuk membaca

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan-mu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Disini membaca secara harfiah tentu bukan hanya sekedar membaca Alquran. Tapi juga membaca dan memahami Alam, manusia, dan mahkluk-mahkluk ciptanNya. Dan sekarang disinilah aku, tempat dimana akan kutemukan fenomena-fenomena karya ciptaanNya  agar nantinya bisa menjadi pribadi yang bersyukur akan nikmat ciptaaNya

 to be continued
10-08-2011


Survei awal















Bandhara Hang Nadim Batam di malam hari



My Patner (angga andika)

2 komentar: