Jumat, 20 November 2015

MAHAMERU


I'm Indonesian

Sudah cukup banyak yang menceritakan keindahan Mahameru. Begitulah......karena  khususnya di Pulau Jawa,  selain merupakan gunung tertinggi, Mahameru juga menyediakan “Paket” komplit berupa lokasi-lokasi yang jarang disediakan di pegunungan lain. Pos Base camp dengan fasilitas penginapan, titik sumber air pada setiap lokasi pemberhentian, track mulai dari datar hingga hampir 90 derajat, padang savana, danau, hutan pinus, kawah, jalur berpasir menuju puncak dan lain sebagainya.



Saya tiga kali ke Mahameru, dan belum bosan. Bahkan ingin untuk ke empat kali walau belum tahu kapan akan terealisasi. Terakhir juli tahun 2014

Akses kesana bisa dibilang cukup mudah, baik melalui.....ehm, sebenarnya cuma melalui darat sih hehehe. Maksud saya akses melalui darat bisa dibilang cukup mudah. Bisa dengan kereta, bus, motor/mobil pribadi.

Bila dengan motor atau mobil pribadi.........ya mudah saja, tinggal lihat palang arah ke Tumpang, lalu menuju Ranu Pane, beres.
- Bila dengan kereta, kita cukup naik angkot dari stasiun Malang Kota menuju ke Tumpang dengan biaya cukup Rp 5.000-Rp 10.000, lalu dari Tumpang kita naik Jeep menuju ke Ranu pane. Angkotnya seperti ini lah,
Sumber : http://anggialfonso.com/wp-content/uploads/2014/06/stasiun-jeep.jpg
- Bila dengan bus, kita cukup naik angkot  dari terminal Arjosari menuju ke Tumpang dengan tarif Rp 10.000-Rp 15.000. Dari tumpang ke ranu pane baru menggunakan Jeep.
sumber : https://berjalandanbercerita.files.wordpress.com/2014/06/img-20140526-wa0004.jpg

Nah...disini permasalahannya hehe

Jeep dari Tumpang menuju ke Ranu pane rata-rata mematok tarif sekali berangkat Rp 400.000 – Rp 700.000. Itu untuk sekali perjalanan, bukan PP. Mungkin tidak terlalu masalah bila kita ikut pendakian grup atau kita berduit, namun untuk ukuran traveler kere yang suka sendirian macam saya biaya sebesar itu mending buat makan 2 minggu hehehe.

Namun jangan khawatir, bila memang pengen cari murah, kita jangan malu-malu tanya-tanya grup lain yang mau berangkat. Siapa tahu Jeep yang mereka pesan masih muat satu atau dua orang. Biasanya kita cuma diminta (kalau memang ada) 30.000 per orang. Atau coba saja tampil compang-camping, macam pengemis yang kurang makan, pasti lah digratiskan! Sip kan!. Atau kalau lebih ngegembel lagi cukup naik truk sayur kalau lagi musim panen.
pendaftaran

Oh iya...usahakan sampai Ranu pane jangan lebih diatas jam 3 sore. Sayang bila perjalananmu kesorean, selain harus cepat-cepat juga tidak bisa menikmati pemandangan perjalanan 5 jam dari Ranu pane ke Ranu Kumbolo. Artinya usahakan pagi sudah di Malang.
Lembah bromo, perjalanan menuju ranu pane

Jarak antara Kota malang sampai ke Tumpang kurang lebih satu jam. Dari tumpang ke Ranu Pane (Ditambah foto-foto dulu di perjalanan) kurang lebih 90 menit.

Perlu Diingat, sebelum ke Ranu pane kita harus mendaftar secara resmi di pos Tumpang.

Yang harus kita isi_apkan :
-  formulir
- fotocopi KT
- materai
-  surat keterangan sehat dari dokter.
 Dan Biaya masuk lokasi (terakhir tahun 2014 Juli perhari Rp 17.000)

Cukup banyak memang, tapi itu penting lho!
Sumber : http://3.bp.blogspot.com/-VF1qiudcSNI/VYJjWC3HCNI/AAAAAAAAD1E/5CDMOOCrAUs/s320/Tiket-Masuk-Gunung-Semeru.jpg


Ok Sudah sampai Ranu Pane, salah satu desa tertinggi di Jawa selain Prau di Wonosobo.

Pendakian pertama saya tahun 2012 dulu di waktu sore jam 3.00 WIB sore, pendakian kedua tahun 2013 pagi jam 10.00 WIB, setelah saya bandingkan ternyata lebih mudah dan lebih asik kalau sore. Itu kenapa pendakian terakhir tahun 2014 saya putuskan berangkat dari ranu pane jam 3.00 WIB

Dari Ranu Pane Ke Ranu Kumbolo kira-kira membutuhkan waktu 4-5 jam. Berangkat jam 15.30 WIB, sampai jam 19.30 WIB. Saran saya tidak usah bawa air banyak-banyak, karena di ranu kumbolo tersedia air yang melimpah. Ingat hanya untuk konsumsi makan dan minum. TIDAK UNTUK MANDI. Lekas istirahat, pastikan besok bangun pagi untuk melihat sunrise di Ranu Kumbolo. Sunrise di ketinggian 2.400 mDpl

Landengan dowo 2.300 mdpl


Nenek dan kakek penjual makanan

Jam 04.25 WIB terbangun, lepas sholat (trus tidur lagi hehehe), jam 5.15 WIB kita rehat dulu dengan beberapa gambar di ranu kumbolo.

Ok...mari kita nikmati dulu Ranu kumbolo :-)

Saat akan muncul sang surya

Sang surya pun muncul untuk menerangi camp Rakum (saya sengaja tidak mengambil dari sisi sunrise muncul

Bersih kan, jangan dikotori ;-) 
Ranu Kumbolo sisi utara


Penduduk Asli Ranu Kumbolo (1)

Penduduk Asli Ranu Kumbolo (2)

Cuma 30 menit Sunrise, kabut pun turun
Ranu Kumbolo sisi barat laut

Jam 5.30

Beberapa pendaki cukup sampai ranu kumbolo
Tempat "pemukiman" yang lain 
Awan hanya beberapa jengkal di atas kita
Eloknya ranu kumbolo

Jam 08.00 WIB setelah sarapan, biasanya pendaki akan melanjutkan perjalanan, tidak usah membawa air terlalu banyak, cukup untuk perjalanan ke kali mati, di kali mati akan tersedia juga sumber air. Jangan lupa Siapkan kamera! Tanjakan cinta, Oro-oro ombo, "Kebun" bunga ungu, hutan pinus, dan penampakan MAHAMERU dari Kali mati akan membuka mata kita betapa eloknya negeri ini.

Tanjakan Cinta yang penuh pejuang patah cinta

Jangan lihat belakang
Sukses hehe
Cerita-cerita masyarakat mengatakan, kalau kita mendaki tanpa melihat ke belakang, maka jodoh kita dekat. Yaa! tentu cuma mitos lah. Saya pun juga tidak percaya, tapi anehnya saya melakukan beneran. Tidak lihat ke belakang...bahkan tidak berhenti sampai puncak tanjakan cinta (niat banget jomblo ni ). 1 tahun kemudian ternyata saya menikah hehehe

Ok mungkin cuma kebetulan!

Ranu Kumbolo beres, Oro-oro ombo menanti. Sedap pisan

Oro-oro ombo (Lapangan Luas)

Bulan musim hujan Mei-Juni

Turunan menuju oro-oro Ombo

Awan turun di ketinggian +- 2.400 mdpl
Belum cukup? ini sisi terbaik dari oro-oro ombo, hamparan Verbena Brasiliensis kurang lebih 2 hektar memenuhi ranu kumbolo. 
Yup bunga ungu berumur pendek yang hanya ada pada bulan April - Juli inilah tujuan kedua saya selain puncak. Itu mengapa saya mendaki di bulan juni. Bagaimana? indah kan.

Verbena Brasiliensis hingga 1 m

Bunga mulai menua

Tenggelam dalam bunga :P
perpaduan warna yang menarik
Kabut mulai turun (lagi)
Selesai kita melewati oro-oro ombo, kurang lebih kita menempuh perjalanan 1.5 jam untuk menuju kali mati. Kali mati merupakan lokasi terakhir pemberhentian sebelum mencapai puncak mahameru. Mengapa saya rekomendasikan disini?, karena disini terdapat sumber air terakhir sebelum menuju puncak.

jam 14.00 siang kami sampai.

Lokasi sumber air. 30 menit dari Camp Kalimati
Mendekati kalimati, Mahameru semakin terlihat megah

Perkemahan di kalimati

Matahari sedikit bergeser ke barat, tanda mulai menuju sore
Penduduk asli Kalimati hehehe

Di kalimati akan ada hiburan menarik, beberapa burung akan turun ke tanah untuk mencari makanan sisa makanan pendaki.


Ok...kita skip dulu.
Jam 19.00 WIB malam bakda isya saya sudah istirahat. Pekerjaan berat menanti, jam 23.00 WIB malam kita harus bangun. Dengan asumsi 5 jam pernjalanan menuju puncak, artinya bila berangkat jam 23.00, kita akan sampai di puncak jam 04.00 WIB pagi.

Atau setidaknya jam 05.00 WIB pagi

Zzzz.....Zzzzz
saat puncak sudah dalam niat
maka tidak ada alasan untuk berhianat
lalu aku akan bersepakat pada kaki dan hati
untuk tidak kembali sebelum puncak terdaki
Zzzzzz......Zzzzzz


Jam 23.00 WIB tepa saya terbangun. Beberapa peralatan saya tinggal di tenda, cukup air beberapa makanan ringan, kamera (tentu), jaket, bolpoin kertas, plastik sampah yang saya bawa. Pendakian yang cukup sulit, semakin pagi semakin dingin. Satu yang harus diingat, sebaiknya membawa sepatu daripada sandal. Sepatu akan lebih memudahkan untuk mendaki daripada sandal, setidaknya kaki tidak sakit. Dan jangan lupa bawa sarung tangan, jarum di angka antara 3 dan 4 adalah cuaca
terdingin, pada kondisi ini batu bisa sedigis es.

Terutama musim kemarau.


Sujud syukur tersembah untuk_NYA saat tepat jam 5 saya sampai pada yang tertinggi, pada yang terrmegah, Sang MAHAMERU.
Sang saka merah putih

Kita nikmati pemandangan kawah mahameru

Bertemu pendaki dari Undip Semarang

Oro-oro pasir ^_^

Turis dari Swedia dengan kamera canggihnya

1 menit menjelang sunrise

Sunrise Mahameru

Dan Surya pun menerangi sang puncak

Jam 8 pagi

Catatan : Menurut warga pendaki jangan lebih dari jam 12.00 WIB di puncak, asap lama-lama akan menjadi beracun.



Trims untuk yang bersedia menempuh 300 Km pp




















Selamat mendaki :-)
















Baca Juga :
http://oseanografi-yuwonoceanografer.blogspot.co.id/2012/01/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar