Minggu, 21 Mei 2017

Jalan Jalan Ke Ende, Edisi Kelimutu

Gerbang Wisata Kelimutu

Seekor Nectarinia solaris tampak terbang rendah ke dahan pohon cemara lembah kelimutu. Melompat lompat mendekati kuntum bunga, menyerap madunya. Dan bunga mendapatkan benangsari. Membentuk tatanan sistem  yang harmonis yang sering di sebut Mutualisme di buku buku pelajaran ilmu alam.


Beberapa jenis keluarga tikus gunung juga mulai ikut beraksi walaupun masih malu-malu sembunyi di antara semak begonia, canarium, dan kesambi. Khusus Begonisa, dari buku yang kubaca ternyata begonia di daerah sini, di belakang nama "begonia" nya di tempel nama "kelimutuensis" . Penambahan nama ini seakan-akan menunjukkan ke ekslusivitasnya bahwa tanaman ini terlahir dari sini.

Kembali ke nectarinia. Burung cantik yang terkenal dengan kesetiaan pada pasangannnya ini terlihat resah. Berkali-kali melengak lengok kesana kemari menjaga, memastikan apakah aman madu bunga-bungannya  dari saingan atau musuhnya. Satu pelajaran moral kuambil, jika kamu cantik atau sedang mempunyai harta, maka hidupmu tidak akan tenang.


Kulanjutkan perjalananku.

Cuaca tidak terlalu cerah, tapi juga tidak ada tanda-tanda akan hujan. Jalanan masih berbentuk tangga-tangga yang konstruksinya miring ke atas namun berkelok-kelok Dan tepat d ujung tangga ada semacam tugu dan tempat peristirahatan, jika di lihat dari bawah menjadi seperti naga yang bermahkota. Tapi sisi indahnya bukanlah di situ, bukan puncaknya. Nanti akan ku tunjukkan. Sudut elevasi tangga menjadi lebih miring dan berbatu. Berderet-deret Vaccinium atau cantigi mulai menguasai lokasi, menginformasikan garis batas jenis habitat flora dan menunjukkan bahwa puncak semakin dekat karena tanaman ini memang tumbuh baik di bebatuan dengan elevasi hingga ketinggian hingga 1500 m di atas permukaan laut, paradoks dengan flora lainnya. 

Tanjakan demi tanjakan terlewati. 

Di tengah perjalanan aku mulai pusing dan batuk-batuk.Tapi di sinilah, di tempat berbau tengik yang membuat kepala pusing karena efek senyawa sulfat dari kawah dan berkurangnya tingkat oksigen,  satu hamparan pemandangan yang ingin ku ceritakan terlihat. 

Yap, kawah...atau sebenarnya lebih pas di sebut danau. Di tempat aku berdiri, Saat pandangan mengarah ke kanan maka akan terlihat lingkaran cantik permukaan danau yang berwarna. dua danau, satu berwarna biru muda, dan satu lagi berwarna hijau. Dan bila aku melihat ke kiri maka akan tampak lingkaran danau yang berwarna hitam. Danau danau itu membentang mengepung jalan tanjakan menuju puncak. Terlihat cantik, eksotik, penuh misteri. Pemandangan terlihat semakin cantik saat aku menuju puncaknya, karena sekarang aku bisa melihat  gabungan antara kecantikan danau bersanding dengan megahnya bukit dan lerengnya yang berdiri seakan-akan menjadi pasukan setia penjaga kecantikan paras danau kelimutu. Kaki bukit itu langsung menyentuh perairan samudra hindia yang biru berkilauan dan luas tak terbatas. Sinar matahari yang datant terhalang bukit membentuk segitiga gelap raksasa memayungi keindahan hutan tropika. 

Komposisi warna-warna seperti saling berlomba menunjukkan keindahannya.

Aku sampai puncak.
Kami lebih tepatnya, karena ada 5 orang bersamaku, atau sebenarnya kalimat yang lebih tepat aku aku yang bersama mereka, karena statusku yang hanya numpang perjalanan. Tentang mereka, lain kali akan kuceritakan, tentu tentang kehebatannya.


Beberapa foto ku ambil. untuk sebuah alasan,
Aku tidak tahu apakah aku ingin sendiri, atau merasa tertakdir sendiri. Namun tak akan ku biarkan keindahan yang ku lihat ku nikmati sendiri. 
Edelweis di ketinggian 1.500-1.700 mDpl


Bukan Edelweis lho, ini Kirinyuh (Chromolaena Odorata)

Telaga berwarna hitam, sebelah kanan tangga jika dilihat dari arah naik

Telaga berwarna Biru muda dan hijau, sebelah kiri tangga jika dilihat dari arah naik

Tangga ke kawah

Team





=====*======
Akses menuju ke Kelimutu

- Pesawat dari semarang / jakarta -> Denpasar -> Labuan Bajo -> Ende
- Travel Ende -> Kelimutu*

* Ada angkutan umum dari Kota Ende ke Kelimutu, namun hanya sampai desa terakhir ( Desa Moni) Disini di lanjut dengan menyewa kendaraan pribadi milik warga.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar