Minggu, 21 Mei 2017

Jalan Jalan Ke Ende, Edisi Kelimutu

Gerbang Wisata Kelimutu

Seekor Nectarinia solaris tampak terbang rendah ke dahan pohon cemara lembah kelimutu. Melompat lompat mendekati kuntum bunga, menyerap madunya. Dan bunga mendapatkan benangsari. Membentuk tatanan sistem  yang harmonis yang sering di sebut Mutualisme di buku buku pelajaran ilmu alam.

Rabu, 31 Agustus 2016

Menjaga verbena brasiliensis vell Part II (end)



Meskipun sekarang diperbolehkan mengambil verbena, namun tidak tahu kenapa saya masih merasa tidak nyaman melihat pendaki  khususnya kaum hawa foto sambil merusak...eh, maksudnya memetik bunga itu. Alasan saya pribadi, memperlihatkan gambar tersebut akan secara tidak langsung mempengaruhi fikiran bawah sadar bagi yang melihat dan muncul kesimpulan bahwa memetik bunga di gunung itu “its ok”. Tidak masalah...




Iya saya tahu, kalian pembaca tulisan ini mungkin pendaki yang smart, tahu aturan. Tapi di luar sana, justru lebih buuaanyaaak pendaki alay nan lebay, yang sangat hoby merusak-porandakan bunga demi kepentingan pribadi (baca : selfiedan). 

Menjaga verbena brasiliensis vell Part I



Akhir-akhir ini kalau kita mengikuti kabar pendakian Semeru, atau langsung ke TKP (baca : mendaki) kita akan disuguhi pemandangan, boleh juga disebut berita karena sudah diberitakan, tentang Verbena Brasiliensis Vell. Ehm...atau lavendernya Semeru, meski sebenarnya itu bukan bunga lavender.

Ini lho bunganya
 
Sumber : http://tango.image-static.hipwee.com/wp-content/uploads/2016/05/hipwee-Oro-750x563.jpg



Selasa, 28 Juni 2016

Pendakian Ungaran, Sendiri

Adzan sayup-sayup terdengar beriring tenggelamnya surya. Kulihat jam sudah menunjuk pada angka 6. Sudah 1 jam  melewati jalanan yang penuh ilalang. Kuamati sekeliling tempat aku berpijak, tampak barisan pohon yang membentuk benteng sepanjang kurang lebih 50 meter, namun di tengahnya terdapat jalan masuk seperti gerbang menuju gua.

“sedikit lagi sampai!”


Aku memang sedikit hapal tempat ini, karena ini pendakianku yang ke 6 di Ungaran. “Bismillah..” Kuminum sedikit bekalku. Lima menit kemudian, aku melihat dataran tertinggi dari Ungaran. Kupastikan itu adalah puncak. Surya sudah benar-benar tenggelam bersama sinarnya. Senter kunyalakan untuk menerangi lokasi-lokasi lain untuk pendirikan tenda, setelah beberapa waktu, akupun menemukan lokasi yang pas. Gelap semakin menandakan malam benar-benar sudah menyelimuti. Setelah sholat magrib, tidak sampai 20 menit tenda sudah berdiri. Kusinari lagi sekeliling lokasi, lalu aku memutuskan untuk istirahat di dalam tenda.

“Sudah kuduga aku akan sendirian disiini” Kataku dalam hati, “tidak ada yang akan mau mendaki di bulan puasa”


Jumat, 20 November 2015

MAHAMERU


I'm Indonesian

Sudah cukup banyak yang menceritakan keindahan Mahameru. Begitulah......karena  khususnya di Pulau Jawa,  selain merupakan gunung tertinggi, Mahameru juga menyediakan “Paket” komplit berupa lokasi-lokasi yang jarang disediakan di pegunungan lain. Pos Base camp dengan fasilitas penginapan, titik sumber air pada setiap lokasi pemberhentian, track mulai dari datar hingga hampir 90 derajat, padang savana, danau, hutan pinus, kawah, jalur berpasir menuju puncak dan lain sebagainya.

Senin, 08 Desember 2014

Pendakian Sumbing, Dibuang Sayang

Ah.....sempat juga.

Pesan SMS terakhir dari seorang kawan mengingatkan lagi akan sebuah permintaan satu atau mungkin dua tahun yang lalu waktu mendaki di Semeru.

“mas ceritakan lah pendakian konyolmu”

Haha..biasa setiap mendaki, pasti ada cerita.

Sebenarnya saya malas menceritakan. Semacam aib sih. Karena tanpa bermaksud sombong, saya memang tidak punya catatan buruk dalam mendaki hehehe

Tapi....demi kebaikan bersama, ok lah saya ceritakan sedikit. Boleh tersenyum, atau tertawa, atau blank. Namun, terpenting hal seperti ini semoga tidak terjadi pada sahabat-sahabat pendaki. Semoga sahabat pendaki memang mempersiapkan dengan baik saat mau mendaki. Bukan apa- apa, karena saaat kita kedapatan pada kondisi konyol, percayalah yang di fikiran kita saaat itu bukan “wow...keren, lucu, pengalaman berharga!!”. Bukan!! Yang terfikirkan hanya semoga waktu berjalan lebih cepat agar segera melewatinya!. Percayalah. ^_^






Sumbing, Kehujanan


Selasa, 23 Juli 2013

Pendakian Merbabu, Saat Pesaudaraaan Terbit


Dan tiba-tiba kami saling menyapa, saat awal kami bertemu.
Dan kemudian kami saling mengakrabi, bahkan saat kami belum saling mengenal nama.
Dan  selanjutnya....saat kami berpisah....maka sesuatu hal terbit...kami menjadi insan-insan bersaudara.
sebuah persahabatan
Sapa Merbabu...saat persaudaraan terbit.