“Saat kami sudah berkumpul di Pom
bensin Tembalang, saat kami sudah merasa semua keperluan sudah dirasa cukup.
Logistik, tenda, SB, dan semua keperluan,tiba-tiba 1 (satu) menit ketika akan berangkat
koordinatornya bilang “oh..iya kami tidak ada yang bawa kamera!”. Waduh, biar
mata menjadi saksi??? Gubrak!
LAWU, KAMI MENDAKI
Seorang bijak pernah berkata. “Terkadang,
bukan kenangan buruk yang membuatmu bersedih, tapi kenangan indah yang kamu
tahu, tak akan terulang kembali.”. Saya punya kenangan indah itu, yaa,,saat di
Lawu. Saat persaudaraan menjadi terasa lebih indah ketika dikelilingi oleh
edelwies, saat jiwa menjadi lebih segar ketika beramai-ramai menyambut mentari
dan embun pagi, saat mimpi kami serasa terbang meninggi ketika jari-jari kami menyentuh langit. Entah
kapan bisa terulang (saya kok tidak
yakin), dan entah berapa lama merindukan. Ehm….mending kerinduannya ditulis
saja, anggap saja biar tidak hanya saya yang merasakan ini (egois ya he,e,e).
Lawu….saat jari-jari kami akhirnya menyentuh langit. Disinilah saya ingin
bercerita.