Minggu, 24 Juni 2012

Pendakian Lawu, Ketika Jari Menggapai Langit

“Saat kami sudah berkumpul di Pom bensin Tembalang, saat kami sudah merasa semua keperluan sudah dirasa cukup. Logistik, tenda, SB, dan semua keperluan,tiba-tiba  1 (satu) menit ketika akan berangkat koordinatornya bilang “oh..iya kami tidak ada yang bawa kamera!”. Waduh, biar mata menjadi saksi??? Gubrak!

 
LAWU, KAMI MENDAKI
                                            Saat di Puncak

Seorang bijak pernah berkata. “Terkadang, bukan kenangan buruk yang membuatmu bersedih, tapi kenangan indah yang kamu tahu, tak akan terulang kembali.”. Saya punya kenangan indah itu, yaa,,saat di Lawu. Saat persaudaraan menjadi terasa lebih indah ketika dikelilingi oleh edelwies, saat jiwa menjadi lebih segar ketika beramai-ramai menyambut mentari dan embun pagi, saat mimpi kami serasa terbang meninggi  ketika jari-jari kami menyentuh langit. Entah kapan bisa terulang (saya kok tidak yakin), dan entah berapa lama merindukan. Ehm….mending kerinduannya ditulis saja, anggap saja biar tidak hanya saya yang merasakan ini (egois ya he,e,e). 

Lawu….saat jari-jari kami akhirnya menyentuh langit. Disinilah saya ingin bercerita.