Sabtu, 07 Januari 2012

Pendakian Semeru, Cerita di Tanah Tertinggi di Jawa



       Sebenarnya saya pengen menulis petualangan ke Semeru. Tapi...ah, sebenarnya agak males ngasih tahu cerita_nya. Mau bagaimana lagi, kagak sampai puncak, tapi karena kalian, wahai para follower'sku  penasaran (preet!) ya sudah, tetap aku kisahkan he.he

Namun kali ini bukan tentang petualangannya, hal lain saja agar saya tidak sedih mengingat tidak sampai puncak. Kali ini hal yang menurut saya unik. Mungkin karena awal naik gunung (pendakian ke 3 setelah Merapi, dan Ungaran) jadi belum terlalu bisa adaptasi, atau mungkin memang pendakian memang semua seperti itu kali ya -- Unik dan menarik

     Nah... daripada sebel , mending saya ceritakan beberapa pengalaman selama mendaki Semeru walaupun tidak sampai puncak. Cerita-cerita yang ternyata menginspirasi, membuat tertawa sendiri, dan bahkan membuat saya terkagum kagum sampai rasa kecewa itu hilang  dengan sendirinya. Kalian ingin tahu?...tidak tertarik? ah masa?. Tapi biarlah tetap tertulis, karena kata pepatah bijak tulislah sesuatu dalam hidupmu, raga akan rapuh, sedangkan tulisan akan selalu hidup. Cieh...
                  
Lembah Bromo

PENDAKI GUNUNG RATA-RATA ORANG GILA!

             Ops...para pendaki jangan panas dulu ya, ini kata bapak penjaga camp kami waktu sampai di Ranu Pane. Bapak itu berkata sambil menunjukkan sebuah mobil toyota terbaru yang sudah ringsek, peyot di badan dan sayap mobilnya karena seringnya dipakai untuk track perjalanan ke gunung. “Lihat, itu mobil harga dah berapa ratus juta coba? Cuma ringsek dipakai mengendarai untuk menaklukkan dunung-gunung yang didakinya. Memang benar kalau pendaki gunung itu orang-orang gila he,e,e” kata bapaknya. “Iya pak, gila”  mau tak mau saya balas dengan canda ketawa juga. “tapi saya tidak gila pak” saya lagi tetapi dalam hati.


MATA SETAJAM SENTER, KAKI SEDETAIL KOMPAS, OTAK TIDAK JAUH DARI ENSIKLOPEDIA.

          Sebentar, jangan berfikir kami membawa alat canggih multifungsi untuk perjalanan mendaki. Apalagi berfikir ada manusia super diantara kami yang mempunyai kemampuan mata setajam senter, otak copyan dari ensiklopedia, dan kaki ada sistem kompas biologis? Oh malah salah besar. Yang kubicarakan juga orang-orang yang mengeluarkan keringat ketika keletihan, berdetak cepat nadinya ketika kesulitan menghadapi soal ujian, ataupun mengeluarkan air mata ketika dada terasa sesak. Hanya orang-orang biasa.

       Tapi ketika berada di pendakian, tiba-tiba ada beberapa orang yang yang saya maksud itu benar-benar sifat diatas normalnua muncul. Mereka tidak mau menggunakan senter ketika gelap dalam perjalanan, mereka memilih menaklukkan tanjakan dan turnan jalan ketika akan sampai di camp pertama. Alasannya simple sih. Untuk melatih ketika suatu saat baterei senter tidak ada ataupun tidak membawa ataupun habis. Saya kata...aneh!. nah..itu belum termasuk yang kaki kompas dan otak ensiklopedia! Saya cerita lain kali saja ya di edisi berikutnya.



THE GREAT OF "TANJAKAN CINTA"

        Tanjakan ini berada dekat dengan danau Ranu Kumbolo, kami sapai di tanjakan ini di hari kedua jam 10 WIB, tanjakan cukup menarik. Tanjakan in berjarak kurang lebih 200 m (menghitungnya dari mulai kemiringan sampai mulai mendatar lagi jalurnya) dengan elevasi hampr 60 derajat. Sepertinya sih memang tidak ada yang spesial. tetap karena ada orang yang menamai lokasi itu dengan nama aneh "TANJAKAN CINTA", akhirnya banyak orang yang mengikut dan tertarik dengan ritualnya. Sederhana sebenarnya, "JIKA INGIN KISAH CINTANYA SUKSES, MAKA HARUS MELEWATI TANJAKAN CINTA TANPA BERISTIRAHAT DAN MELIHAT KEBELAKANG!".

Entah karena para pendaki ini mempunyai energi dan adrenalin tinggi, atau entah karena sifat para pendaki memang keras kepala, atau mungkin entah karena doktrin bahkan karena kuatnya sugesti, atau mungkin juga entah karena ingin kisah cintanya benar-benar sesuai harapannya (sepertinya yang ini kagak mungkn dah ha,a,,a) dengan ajaibnya tanjakan yang menurut saya berat, apalagi dengan carrier tidak kurang dari sepuluh Kg, rata-rata dan kebanyakan mampu melewatinya, termasuk saya he,e,e,e,e.

Jangan dianggap ada hubungannya dengan kisah cinta saya ya,,, toh setelah bisa melewati, sampai sekarang belum dapat yang dicintai juga! Yang jelas satu hal kawan, kadang sugesti memang penting dalam diri kita saat berbuat sesuatu dan mencapai sesuatu. Saat itu sayahanya berfikir satu kalmat. "Tak akan menyerah dan berhenti sebelum tanjakan cinta terlalui!"

                           
  Tanjakan cinta setelah ranu kumbolo
                        
JARANG MANDI? ITU HAL BIASA. MANDI DI PAGI HARI? ITU LUAR BIASA!

           Mandi pagi itu luar biasa??? Saya ingin tertawa ketika  salah satu team kami mengatakan hal itu (tapi saya tahan sih, takut menyinggung). Tapi bila di fikir secara logika memang ada benarnya juga sih. Dengan kondisi udara dan air yang cukup ekstrim tentu pendaki lebih menyukai “memegang sarung” daripada “menyiapkan peralatan mandi”. tapi bila difikir lagi secara nurani, aku sebenarnya berfkir itu hanya alasan untuk menutupi rasa malas mandi di pagi hari. Bukan karena adanya dingin, bukan karena adanya sarung.  Tapi sepertinya karena tidak jauh dari rasa malas mandi. yup,,, rasa malas!!! he.e.e
        Calm down.. saya tetap menghargai “karya” kalian tentang betapa hebatnya seorang pendaki yang mandi di pagi hari. Malahan saya tambahi menjadi :
.“Jarang mandi? Itu hal biasa. Mandi di pagi hari? Itu luar biasa! Maka kalau ingin jadi pendaki luar biasa? Seringlah mandi di pagi hari!”
he.he


RANU KUMBOLO

      Sayang sekali kami tidak dapat sunrise ketika sudah di ranu kumbolo. Yup.....mendung membuat kami harus menanti sampai jam 8.00 WIB untuk merasakan kehangatan mentari. Tap ada hal unik (dan menurut saya menarik) ketika ada di Ranu Kumbolo. Selain viewnya indah (tentu!!!!) ada sekumpulan orang yang sangat ramai, setelah kutanya ternyata mereka keluarga besar. Suami, Istrinya, anaknya, kepnakannya, semua dajak! tidak kurang dari 15 orang!! edan! benar-benar keluarga pendaki. bahkan anaknya yang masih 5 (lima) tahun juga diajak! he.e.e, walaupun saat itu memang hanya sampai Ranu Kumbolo saja. tapi tu sudah mendaki sejauh 15 Km.
       
Kawan, anak kecil itu suatu saat pasti jadi pecinta alam

     
Lupa namanya (kayaknya sih afika, mirip he,e,e)
      

TETEP SEMANGAT BOS, INI TIDAK CUMA MASALAH MENYENTUH PUNCAK....

       Bayangkan kita seorang musyafir yang kehausan di padang pasir gersang berbatu, bayangkan anda seorang pengelana jauh yang mengalami pincang kaki. Maka...sungguh suatu kebahagiaan ketika terdapat mata air jernih di antara bebatuan kering dan berpasir. Maka...sungguh suatu kebahagiaan bila dapat menemukan tempat peristirahatan empuk dengan pohon rindang diatasnya.

Ketika kalian seorang yang awam  dengan sebuah kata pendakian, ketika kalian masih baru, ketika dalam otak nafsu kalian hanya berisi rasa bagaimana, bagaimana dan bagaimana bisa sampai puncak, dan ketika kekecewaan tumbuh karena puncak itu tidak dapat kalian raih..... maka inilah teman yang kumaksud dengan mata air dan tempat peristirahatan itu. “Tetep semangat bos, ini tidak cuma masalah menyentuh puncak. Ada hal lain yang jauh lebih penting. Link dan sahabat. Karena dari dua hal itu kamu bisa meraih puncak yang lebih tinggi.”

Satu hal saja. Disana..........kalian akan menemukan motivator handal ketika jatuh, dah penghibur nan manjur ketika sedih. Tak percaya? Buktikan lewat pendakian.
(jiah serius amat tong ^_^ )


   di Pos Kali mati bersama KPGM (Komunitas Pendaki Gagal Muncak) 
                                                                                          
           Sedikit review boleh ya...Tentu saya faham yang dimaksud gila dan aneh dalam hal ini bukan gila stress karena kehidupannya dan terganggu psikologinya ataupun aneh yang nganeh-nganehin. Tapi kondisi dimana seseorang itu nekad dengan harapan-harapan dan keinginnannya sehingga memberikan stimulus dan suplemen tingkat tinggi untuk melakukan hal di luar batas wajar.

         Khusus untuk motivasi ketika saya kecewa karena tidak bisa mendaki, terimaksih ya... Tuhan ternyata memang memberikan kenyataan pahit akan sesuatu dalam kehidupan bukan hanya untuk dirasakan saja,tetapi juga menghadirkan sisi-sisi positif yang mana bisa kujadikan bahan evaluasi atau penambah suplemen untuk lebih memperjuangkan kehidupan dan harapan-harapanku. Macak siech?? Tanpa ragu saya jawab... “Tentu lah!!”

 
Ketika diantara 2 lautan (Al Bahrain) berada di danau Semeru
Kawan.... ini baru satu cerita.sebenarnya masih banyak. Tapi lain kali saja ya setelah mengunjungi semeru lagi..itupun kalau kalian mau ndengerin he.e.e.
peace.

Doanya Suatu saat mendaki gunung seluruh Indonesia, minimal selurh Jawa, minimal Puncak MAHAMERU
(29-12-2011)



Inilah kepingan-kepingan kecil yang kumaksud..

Pemberangkatan dari Ranu pane (argo puro)















Camp ranu pane, Argopuro bersama pendaki dari tulungagung
















6 gelandangan :D (Pose sambil  berangkat)
















Ranu kumbolo (sayang mendung)



Camp di dekat lembah tanjakan cinta


Lembah Ranu Kumbolo
















The team
















dinginnya pos kali mati (pos terakhir sebelum puncak)
































Feb, 26
14.30 WIB : Pemberangkatan dari Ranu Pane
18.00 WIB : sampai di Ranu kumbolo, perjalanan +- 10 Km (ngecamp Part I)

Feb, 27
10.00 WIB : pemberangkatan dari Ranu Kumbolo
15.00 WIB : Pos kali mati, perjalanan +- 5 Km (ngecamp part II)

Feb, 28
09.00 WIB : Pulang (Badai membuat kami harus mengurungkan untuk ke puncak yang tnggal jarak +-2 Km lagi)

                                      
                                                  Jalur pendakian


8 komentar:

  1. juniiiiiiii he.e.e.
    da pendakian lagi & insyaAllah bertemu dengan edelwis

    BalasHapus
  2. tak usah kecewa,,lain kali muncak bareng lagi,,,timnya itu lagi juga tak apa2,,,hehe

    BalasHapus
  3. siap mas... tak lari gunung didaki he,e,e,

    BalasHapus
  4. sweat journey.. menyatu dengan alam.. i like it..

    BalasHapus
  5. Wah tulisanya mantrab bos ,,,,, Lanjutkan

    BalasHapus
  6. siap bos...
    sayang belum bisa cari view indah bos

    BalasHapus