Sabtu, 06 April 2013

Seperseratus Dari Indonesia (Batu jai, Lombok)
















-- : -- : ---- Dalam hangatnya keluarga
Tidak ingat di masa  berapa. Mungkin 15 atau 17 tahun yang lalu. Yang jelas saat itu saya selalu berharap agar setiap semester cepat berlalu. Sederhana saja, karena orang tua  bekerja sebagai guru, jadi setiap semester selalu ada tour wisata dari sekolahnya. Dan saat-saat itu saya terus berdoa agar orang tua turut mengajak saya dalam tour itu. Itu..ya, hanya itu yang saya harapkan, mengunjungi suatu tempat, melihat tempat itu, dan menceritakan, hal itu sangat membahagiakan. Itu saja yang menjadi doa saya agar setiap semester cepat berlalu.  Dan tentu, ketika sudah pada waktunya dengan pintar saya menyapa orang tua dengan sapaan lembut sambil berkata “bapak saya diajak ya”
Kalian tahu? Saya sangat suka berhijrah. Melewati tanah-laut indonesia!


10 : 08 :2009 Puncak Merapi
Itulah waktu dimana saya sangat yakin bahwa mimpi yang sempat terpupus hilang karena ketidakyakinan mulai disadarkan oleh Tuhan. Bahwa tidak ada hal apapun yang tidak mungkin di dunia ini. Hal apapun. Berturut-turut SMP, SMA, hingga awal kuliah tidak ada pernah lagi petualangan-petualangan yang didapat. Doa pun tak pernah terperanjatkan lagi, namun mimpi masih ada. Mungkin saat itu Tuhan ingin hambaNya berdoa lagi untuk menyokong mimpi-mimpinya. Disaat itulah  titik baliknya, diwaktu itulah juga puncak merapi terdaki, view yang sangat elok membuat mimpi yang sempat surut berubah menjadi gelombang besar yang siap untuk melewati apapun. Keyakinan hati dan doa untuk mengelilingi, mengunjungi semua tanah di Negeri tercinta ini kembali menyala. Ya…Tuhan menyalakan mimpi di panasnya puncak merapi!
Kemudian berturut-turut dalam tiga tahun terakhir Puncak Ungaran Semarang ,Gunung Semeru Malang, Pantai Kuta & Sanur Bali, Senggigi&Gili Terawangan Lombok, Nongsa & Sekupang Batam. Gunung Lawu Magetan, Gunung Sumbing Temanggung,  Pulau Laut Kalimantan, Gunung Sindoro Wonosobo. (oh ya, saya memang identik dengan laut, danau serta gunung, karena ini selera)

10:08:29 WIB di punggung Rajawali
Sibuk tidak ada yang dikerjakan di kereta , daripada melamun akan lebih baik bila membuat sesuatu yang mungkin bisa diingat.(maklum pelupa). Belum dari seperseratus tanah Indonesia terlalui. Namun sangatlah yakin mimpi-mimpi dan doa itu akan melengkapinya. Teringat kalimatdari  salah satu pemeran di film yang lagi bloom tentang pendakian semeru. “taruhlah mimpimu 5 cm di depanmu”. Memang ada benarnya, biar mimpi-mimpi itu terasa dekat dan terus kita ingat. Kenapa harus takut, toh mimpi gratis, dan mungkin untuk terjadi, dan bisa bila diperjuangkan.
Masih 10 jam menuju tempat yang diinginkan, masih 10 jam untuk menuju seperseratus dari seratus target wilayah yang terlewati di Indonesia. Biarlah kalian baca, bukankan doa-doa kalian selalu terjawab kan? Doanya orang-orang terdzalimi katanya ampuh hehe. Ya…biarlah kalian baca dan doakanlah sampai di tempat tujuan, seperseratus dari Indonesia. Danau Batu jai, Lombok, NTB

 - - - - - - - - - -

24 jam setelah  dan seterusnya

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar